Ku sangka sepertinya air,
Yang tiada putus mengalir,
Seperti aliran sejuk berair,
Di perairan lembah yang mencair.
Ku sangka sepertinya air,
Menyapa hangat nafasku yang mengalir,
Mengimbangkan akan rasa yang tersengat,
Tapi bukan damai yang terpikat.
Ku sangka sepertinya air,
Bak darah berdegup lari mengalir,
Hati berdenyut berdegup lenguh,
Sakit, teriakku separa mengaduh.
Ku sangka sepertinya air,
Duduk ku tegap di bawah atap gua berair,
Harapan ku agar tenang yang mengalir,
Lama duduk ku makin bengkok, disirami kenangan pekat darah hanyir..
Percaya ku sangkanya jitu bak air di perlembahan yang senantiasa mengalir,
tetapi bukanlah kau seperti tenang nya air yang berlari lembut ke dasar hati
yang nafasnya tiada henti bergulir,
terima kasih atas harapan yang kau aliri,
akan ku genggam kenangan hanyir ini didalam benak ingatanku..
buat jadi pengajaran selama mana aku berputar berlari di perairan masa..
tetapi bukanlah kau seperti tenang nya air yang berlari lembut ke dasar hati
yang nafasnya tiada henti bergulir,
terima kasih atas harapan yang kau aliri,
akan ku genggam kenangan hanyir ini didalam benak ingatanku..
buat jadi pengajaran selama mana aku berputar berlari di perairan masa..
-As