Showing posts with label Nukilan puisiku. Show all posts
Showing posts with label Nukilan puisiku. Show all posts

08 July 2014

Ku sangka sepertinya air

Ku sangka sepertinya air,
Yang tiada putus mengalir,
Seperti aliran sejuk berair,
Di perairan lembah yang mencair.

Ku sangka sepertinya air,
Menyapa hangat nafasku yang mengalir,
Mengimbangkan akan rasa yang tersengat,
Tapi bukan damai yang terpikat.

Ku sangka sepertinya air, 
Bak darah berdegup lari mengalir,
Hati berdenyut berdegup lenguh,
Sakit, teriakku separa mengaduh.

Ku sangka sepertinya air,
Duduk ku tegap di bawah atap gua berair,
Harapan ku agar tenang yang mengalir,
Lama duduk ku makin bengkok, disirami kenangan pekat darah hanyir..



Percaya ku sangkanya jitu bak air di perlembahan yang senantiasa mengalir,
tetapi bukanlah kau seperti tenang nya air yang berlari lembut ke dasar hati
yang nafasnya tiada henti bergulir,
terima kasih atas harapan yang kau aliri,
akan ku genggam kenangan hanyir ini didalam benak ingatanku..
buat jadi pengajaran selama mana aku berputar berlari di perairan masa.. 


-As



07 July 2014

Bodoh




Manusia itu penuh dengan kebodohan,
Tidak pernah kenal dengan erti faham,
Tidak pernah faham dengan yang salah,
Salah yang terang menyinari jiwa.

Kerna manusia itu sering lupa,
Terbuai dengan keindahan kenangan,
Tertipu dengan jiwa dan rasa,
Terlena dengan kenyamanan.

Aku bodoh. 
Ya, aku manusia yang sangat bodoh.
Untuk tertipu buat kali keduanya.
Kerna aku lupa,
Kerna aku lupa,
Kerna aku.... lupa,
Rasa yang pernah ditusuk didalam jiwa

Rasa yang ngilu dikala mata dipejam
Rasa yang hanyir dikala kenangan menerjah
Rasa yang yang jatuh dikala malam menjelma


Kenapa..
Kenapa.. Aku perlu tertipu buat kali keduanya,
Kenapa.. Aku perlu menjadi sebegini bodoh untuk kesekian kalinya..


24 June 2014

Rasa

Apa yang kita rasa hari ini,
Tidak semestinya sama apa yang kita akan rasa buat hari mendatang, 

Rasa bahagia,
Rasa sayang,
Rasa suka,
Rasa benci,
Rasa marah..

Rasa pada saat saat yang terbina akan menjadi kenangan.

Semuanya... Semuanya tak akan kekal..
Kerana rasa itu pudar normanya.
Kenangan itu juga akan hilang,
berputar dengan kenangan baru,
bermain dengan masa,
bergulir dengan saat dan ketika..

Tetapi.. saat yang dikutip,
disimpan dibenak otak,
bergulir dengan darah dan nafas ,
 harus kita meniti rasa bahagianya,
harus kita selami rasa sayangnya,
harus kita sabar dengan rasa marahnya..


Kerana rasa itu akan hilang,
sepi.. Gelap ditelan waktu..


Semoga rasa rasa ini tidak memakan diri...
Mengajar kita menjadi lebih bermakna, lebih faham,
lebih peka ..
Akan rasa yang mendatang.


As-

my son is 6 and my daughter is 5 this year

Masya Allah my eldest son is 6 years old this year……..6 FREAKING YEARS OLD??/?? WHERE DID THE TIMES WENT? Okay mummy sorry baru nak update t...